Sabtu, 12 Desember 2009

MULTIPLE INTELEGENCE

PENDAHULUAN

A. Pengertian Kecerdasan (Intelegensi)

Kecerdasan (Intelegensi) secara umum dipahami pada dua tingkat yakni : Kecerdasan sebagai suatu kemampuan untuk memahami informasi yang membentuk pengetahuan dan kesadaran. Kecerdasan sebagai kemampuan untuk memproses informasi sehingga masalah-masalah yang kita hadapi dapat dipecahkan (problem solved) dan dengan demikian pengetahuan pun bertambah. Jadi mudah dipahami bahwa kecerdasan adalah pemandu bagi kita untuk mencapai sasaran-sasaran kita secara efektif dan efisien. Dengan kata lain, orang yang lebih cerdas, akan mampu memilih strategi pencapaian sasaran yang lebih baik dari orang yang kurang cerdas. Artinya orang yang cerdas mestinya lebih sukses dari orang yang kurang cerdas. Yang sering membingungkan ialah kenyataan adanya orang yang kelihatan tidak cerdas (sedikitnya di sekolah) kemudian tampil sukses, bahkan lebih sukses dari dari rekan-rekannya yang lebih cerdas, dan sebaliknya.


B. Tingkat Kecerdasan

Prestasi seseorang ditentukan juga oleh tingkat kecerdasannya (Intelegensi). Walaupun mereka memiliki dorongan yang kuat untuk berprestasi dan orang tuanya memberi kesempatan seluas-luasnya untuk meningkatkan prestasinya, tetapi kecerdasan mereka yang terbatas tidak memungkinkannya untuk mencapai keunggulan.


C. Konsep Intelegensi

Konsep intelegensi yang hingga sekarang ini dikenal adalah berasal dari Alfers Binet. Kecerdasan merupakan kemampuan untuk memecahkan masalah atau membuat produk yang dihargai dilingkungan kebudayaan. Dengan demikian ukuran kecerdasan akan berfariasi antara lingkungan kebudayaan satu dengan lainnya. Sebagai contoh orang yang hidup di daerah kering akan menjadi intelegen karena mamapu berjuang untuk tetap hidup.

Howard Gardner (1983) dalam teorinya tentang multiple intelegence atau kecerdasan majemuk menjelaskan cakupan potensi manusia. Teori ini telah memberikan sumbangan yang cukup besar bagi dunia pendidikan, yang sebelumnya lebih banyak memberikan fokus perhatian hanya pada sisi language dan mathematical intelligence. Menurut beliau IQ bukan satu-satunya alat ukur untuk mengetahui kemampuan seseorang, tapi disana ada kecerdasan-kecerdasan lain yang juga amat penting, yaitu: linguistik, logika-matematika, visual-spasial, musikal, fisik kinestesik, interpersonal (sosial), intrapersonal, dan naturalis.

Bagi para pendidik ide multiple intelligence ini menjadi inspirasi dalam pengkayaan kurikulum pendidikan sekolah, terutama dalam memperkaya metode penyampaikan materi pelajaran dengan memanfaatkan ke-tujuh potensi kecerdasan manusia ini.

•Delapan kecerdasan tersebut adalah:

  1. Kecerdasan linguistik (Linguistic Intelegence), yaitu kecerdasan yang diungkapkan dalam bentuk kemampuan membaca, menulis, dan berkomunikasi dengan menggunakan kata-kata. Penulis, wartawan, sastrawan, orator, dan komedian merupakan contoh-contoh yang memiliki kecerdasan linguistik
  2. Kecerdasan logika-matematika (logical_matematical .Intelegence), yaitu kecerdasan yang diungkapkan dalam bentuk kemampuan bernalar (reasoning) dan menghitung, memikirkan sesuatu dengan cara logis dan sistematis. Kemampuan ini banyak dikembangkan oleh para insinyur, ilmuan, ekonom, akuntan dan detektif.
  3. Kecerdasan visual-spasial (visual-Spatical Intelegence), yaitu intelegensi yang diungkapkan dalam bentuk kemampuan untuk memvisualisasikan bentuk akhir dari sesuatu. Membayangkan sesuatu dalam mata pikiran. Arsitek, seniman, perencana strategik, fotografer, pemahat, pelaut adalah orang-orang yang memiliki kecerdasan visual-spasial.
  4. Kecerdasan musikal (Musical Intelegence), yaitu kecerdasan yang diungkapkan dalam bentuk kemampuan untuk menciptakan atau membuat komposisi musik. Menjaga irama. Setiap orang memiliki kecerdasan musikal dasar yang baik dan dapat mengembangkannya. Kecerdasan ini dimiliki oleh komposer, musikus, dan ahli rekaman.
  5. Kecerdasan fisik-kinestetika (Body-Kinestetic Intelegence), yaitu kecerdasan yang diungkapkan dalam bentuk kemampuan menggunakan keterampilan fisik untuk memecahkan masalah, menciptakan produk, atau menyampaikan gagasan dan emosi. Kemampuan ini ditampilkan oleh atlit, penari dan aktor, ataupun mereka yang bekerja di bidang konstruksi. Banyak orang yang berbakat secara fisik dan terampil menggunakan tangan, tidak menyadari bahwa mereka tidak menunjukkan bentuk kecerdasan yang tinggi, dan sama nilainya dengan kecerdasan lainnya.
  6. Kecerdasan Interpersonal (sosial) (Interpersonal (social) Intelegence), yaitu kecerdasan yang diungkapkan dalam bnetuk kemmpuan bekerja secara efektif dengan orang lain berhubungan dengan orang lain dan menunjukkan empati dan pemahaman, memperhatikan motifasi dan tujuan. Kecerdasan ini pentinig untuk dimiliki para guru, fasilitator, terapis, politikus, pemimpin agama dan salesman.
  7. Kecerdasan Intrapersonal (Intrapersonal Intelegence) , yaitu kecerdasan yang diungkapkan dalam bentuk kemampuan menganalisis diri dan refleksi diri, mampu berkontemplasi dan menilai kemampuan seseorang, membuat perencanaan dan tujuan, dan mengetahui diri sendiri. Kecerdasan ini dapat dipergunakan untuk mempelajari kesuksesan dan kegagalan sebagai panduan untuk kebaikan pada masa mendatang. Filosof, konselor, dan orang-orang yang mencapai puncak prestasi tertinggi adalah orang-orang yang memiliki kecerdasan ini.
  8. Kecerdasan Naturalis (Naturalis Intelegence), yaitu kecerdasan yang diungkapkan dalam bentuk kemampuan mengenal flora dan fauna, hidup selaras dengan alam dan memanfaatkannaya secara produktif. Petani, pakar biologi, pakar botani, dan lingkungan hidup adalah orang-orang yang mempunyai kecerdasan ini.


PEMBAHASAN

Seperti apa yang telah tersebut di muka, pendidikan di sekolah pada umumnya mengajarkan materi yang berkaitan dengan dua kecerdasan. Ini karena tes IQ yang diterapkan selama ini berupa huruf dan angka. Demikian pula dengan hasil tes IQ sering digunakan untuk memprediksi keberhasilan siswa di sekolah, karena materi yang diajarkan dan cara mengajar anak di sekolah tergantung pada kedua jenis kecerdasan tersebut, yakni bahasa dan logika-matematika



KESIMPULAN

Secara umum kualitas guru di Indonesia masih rendah, seperti tersedianya guru bahasa Indonesia. Hal itu, disebabkan oleh berbagai faktor antara lain faktor personal, ekonomi, budaya, sosial dan struktural. Salah satu alternatif untuk meningkatkan kualitas guru dalam proses kegiatan belajar mengajar adalah dengan mengembangkan multiple intelegensi yang dicetuskan Howard Gardner dalam dunia pendidikan di sekolah. Teori ini sangat relevan untuk menunjang profesi guru dalam menjalankan tugasnya karena membawa pandangan dan pikiran baru yang lebih komprehensif, akomodatif dan humanistis serta menyegarkan sekaligus menantang dalam pembelajaran di Indonesia.



SARAN
  1. Pengelolaan multiple intelegensi dalam proses belajar mengajar dapat meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.
  2. Multiple intelegensi dapat digunakan oleh guru dalam pemahaman materi yang diberikan dalam proses belajar mengajar.


DAFTAR PUSTAKA

Sukardjo dan Ukim, K. 2009. Landasan Pendidikan Konsep dan Aplikasinya. Jakarta:Rajawali Pers.

Judul : MULTIPLE ETELEGENSI (KECERDASAN MAJEMUK)
Alamat:http://renggani.blogspot.com/2007/07/multiple-intelegence-kecerdasan- majemuk.html
Penuli :Rengani

Judul :MULTIPLE INTELEGEN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU BAHASA INDONESIA DALAM PEMBELAJARAN
Alamat: http://tpcommunity05.blogspot.com/2008/04/multiple-inteligen-untuk-meningkatkan.html
Penulis:TP 05 Community

1 komentar:

  1. mengenai multiple intelegensi ini lbh ditekankan kpd bgm caray mendidik Anak agar dpt mjd cerdas dan berbakat, sehingga dgn mengembangkan kecerdasan majemuk dri si anak yg nantiy akan merupakan kunci utama untuk kesuksesan masa depan dari si anak itu sndiri.

    Penelitian menunjukkan bahwa faktor genetik saja tidak cukup lagi seseorang untuk mengembangkan kecerdasannya secara maksimal. Justru peran orang tua dalam memberikan latihan-latihan dan lingkungan yang mendukung jauh lebih penting dalam menentukan perkembangan kecerdasan seorang anak. Jadi untuk menjamin anak yang berhasil, kita tidak bisa menggantungkan pada sukses sekolah semata. Kedua orang tua harus berusaha sebaik mungkin untuk menentukan dan mengembangkan sebanyak mungkin kecerdasan yang memiliki oleh masing-masing anak.

    untuk teman-teman yg masih mempunyai saran ataupun komentar lainy mgenai multiple intelegensi ini bisa lgsung kirim komentar ke dalam blog sya ini yahh..

    oce thanks...

    BalasHapus